Jumat, 21 Oktober 2016

Teknik Dasar Permainan Bola Basket
1. Teknik Menggiring (Dribbling)

Teknik dasar dribbling pada basket tujuannya sama dengan teknik dribbling pada sepak bola, yaitu untuk membawa bola menghindari lawan dan menyerang lawan. Perbedaannya adalah dribbling pada bola basket dilakukan dengan memantul-mantulkan bola dengan satu telapak tangan terbuka, bukan menggunakan kaki seperti halnya pada permainan sepak bola. Aturannya jangan pernah menggunakan dua tangan untuk menggiring bola basket dan jangan menggunakan tangan yang mengepal. Ada dua jenis teknik dribbling dalam basket, yaitu :
a. Dribble Tinggi
Dilakukan untuk menggiring bola secara cepat memasuki pertahanan lawan dengan cara jalan cepat / lari, teknik ini digunakan ketika pemain lawan cukup jauh dari pemegang bola.
b. Dribble Rendah
Teknik ini dilakukan untuk mempertahankan bola dari rebutan lawan main. Teknik ini digunakan ketika sedang berhadapan langsung dengan lawan dan ingin membuat sebuah terobosan yang memanfaatkan celah yang dibuat oleh lawan ketika lengah.

Ingat, dalam melakukan kedua teknik dribbling tersebut kamu harus memantulkan bola setelah melakukan 3 langkah pergerakan, karena apabila lebih dari itu maka dianggap pelanggaran dan menguntungkan pihak lawan.
2. Teknik Mengoper (Passing)
Teknik Passing merupakan teknik dasar permainan bola basket yang harus kamu kuasai betul agar bisa bermain secara kolektif. Teknik passing / mengumpan merupakan gerakan melempar bola kepada teman yang masih dalam satu tim. Passing bisa dilakukan dengan menggunakan dua tangan atau satu tangan saja, tujuan dari melakukan passing adalah untuk menjaga bola dari rebutan lawan dan menyusun serangan dengan terobosan matang atau gerak tipuan. Setidaknya ada 6 jenis passing yang bisa dilakukan yaitu:
a. Overhead Pass
Teknik passing yang dilakukan dengan posisi bola dari atas kepala. Umpan jenis ini dilakukan untuk melakukancounter attack dengan melemparkan bola jauh ke daerah pertahanan lawan. Teknik ini juga bisa dilakukan bila kamu mendapatkan pengawalan yan ketat oleh lawan. Teknik ini merupakan solusi yang tepat agar bola tidak direbut oleh lawan karena anda tidak bisa memaksakan untuk terus membawa bola basket dalam keadaan yang sulit untuk melewati kepungan lawan.

b. Chest Pass
Teknik passing yang dilakukan dengan posisi bola didepan dada, teknik ini biasanya menggunakan lemparan dua tangan dengan tujuan operan lurus terhadap teman yang satu tim. Teknik ini adalah teknik paling sederhana dengan tingkat akurasi paling tinggi ketika melakukan operan lurus kepada teman satu tim. Tips untuk menghindari gerakan yang terbaca oleh lawan adalah menggunakan gerakan tipuan.  Cobalah untuk tidak melihat teman kamu secara langsung, karena hal ini akan membuat lawan lebih mudah untuk membaca perg.

c. Baseball Pass
Teknik ini dinamakan baseball pass karena gayanya mirip melalukan lemparan baseball. Lemparan dilakukan menggunakan tenaga yang cukup kuat dan hanya dengan satu tangan saja. Teknik ini sering digunakan untuk mengelabuhi lawan dengan lemparan yang mengejutkan dan tak terduga. Banyak pemain basket yang menggunakan cara ini melakukan gerakan tipu berupa lompatan saat ingin memasukkan bola ke ring namun akhirnya bola hanya diumpankan ke teman yang memiliki posisi yang lebih bagus.

d. Bounce Pass
Teknik passing yang dilakukan dengan memantulkan bola kebawah kemudian diterima oleh teman satu tim, teknik ini sebenarnya untuk menghindari hadangan lawan. Alasan menggunakan teknik ini sebenarnya sama dengan chest passnamun berbeda cara melakukannya. Hadangan lawan yang melakukan teknik block terhadap laju kamu, kelebihan teknik ini adalah kamu bisa mengecoh lawan dengan operan pantulan bola namun memiliki kelemahan jika dibandingkan dengan chest pass, yaitu tidak bisa melakukan operan jauh karena laju bola tidak secepat chest pass dan sangat sulit untuk membuat pantulan hingga jarak jauh.

e. Hook Pass
Teknik passing yang dilakukan dengan satu tangan yang membentuk seperti hook (pancing, kait). Lekukan lengan kamu ke atas dan melewati bahu kamu. Kamu harus melepaskan bola di depan wajah kamu untuk operan datar, atau lebih jauh menuju bahu kamu untuk operan yang lebih tinggi. Teknik ini biasanya digunakan apabila anda mendapati lawan anda memberikan pertahanan yang defensif, misalnya saja ada dua defender yang menghadang kamu. Teknik ini juga bisa digunakan apabila lawan memotong sudut dimana anda seharusnya melakukan operan langsung / direct passing kepada teman kamu.
f. Under Pass
Teknik passing yang dilakukan dari bawah atau lebih tepatnya se-pinggang dengan bola diarahkan secara lurus ke teman yang masih satu tim, teknik ini bisa diterapkan ketika ingin melakukan operan jarak pendek. Teknik ini terbilang aman namun kamu harus hati-hati karena lawan kamu bisa memotongnya sewaktu-waktu.
3. Teknik Pivot
Seperti namanya pivot berarti tumpuan, teknik pivot biasanya digunakan untuk melakukan gerak tipu yaitu dengan cara mengerakkan badan dengan tumpuan salah satu kaki dengan kedua tangan yang menjaga bola dari lawan. Aturan melakukan pivot yaitu tidak boleh menggeser kaki yang menjadi tumpuan saat memutar badan. Usahakan kamu memilih kaki yang terkuat untuk menjadi tumpuan saat kamu memutar badan untuk melakukan gerakan tipuan, kamu boleh menggerakan kaki yang lain asalkan kaki tumpuan tidak bergeser.
4. Teknik Shooting
Dalam basket tentu saja kamu memerlukan shooting / tembakan langsung ke ring untuk mencetak poin. Shooting merupakan teknik dasar permainan bola basket yang wajib kamu kuasai untuk mendapatkan poin demi poin. Ada banyak cara untuk melakukan teknik shooting, diantaranya :
– Menembak dengan teknik set shoot (posisi berdiri diam ditempat) dengan satu tangan
– Menembak dengan teknik set shoot dua tangan
– Menembak dengan teknik jump shot (disertai dengan lompatan)
– Menembak dengan teknik lay up ( gerakan lari, langkah dan meloncat)

5. Teknik Rebound
Teknik rebound merupakan teknik dasar permainan bola basket yang bisa membuat tambahan poin dari lemparan temanmu yang gagal. Banyak pelatih yang mengatakan bahwa rebound merupakan hal penting yang bisa saja memberikan tim kamu kemenangan atau setidaknya posession ball yang bagus. Rebound merupakan teknik mengambil bola basket yang gagal masuk ring, ada 2 tipe rebound yaitu rebound ofensif dan rebound defensif.Rebound ofensif artinya lemparan yang gagal dalam satu tim diambil oleh teman yang masih satu tim kemudian mencoba shot lagi kedalam ring, bila bola masuk ring maka tim kamu dapat 2 point. Sedangkan defensif reboundadalah teknik merebut bola basket yang gagal dimasukkan oleh lawan agar tidak ada usaha memasukkan bola lagi kedalam ring. Menguasai teknik rebound defensif akan menyelamatkan tim kamu dari kekalahan dan berpeluang melakukan counter attack.

Demikianlah 5 teknik dasar permainan bola basket yang bisa kamu asah dirumah, dengan latihan secara rutin tentu saja kamu bisa bermain lebih baik lagi dan mengembangkan diri kamu sebagai pemain basket profesional.


Selasa, 18 Oktober 2016

Permainan bola basket
Bola basket merupakan olahraga yang menyenangkan, kompetitif, mendidik, menghibur, dan menyehatkan. Sama halnya seperti permainan bola besar lainnya, bola basket juga merupakan permainan tim. Oleh karena itu, diperlukan kekompakan dan kerja sama yang baik antarpemain dimana tiap pemain memiliki percaya diri tinggi, disiplin, dan selalu bekerja keras untuk tim. Selain itu, beberapa sikap seperti jujur, menghargai lawan, serta menghormati keputusan wasit harus dipegang teguh tiap pemain.
Dua tim basket, masing-masing terdiri atas lima (5) pemain, bertanding di lapangan untuk meraih kemenangan. Kemenangan akan menjadi milik tim yang memperoleh skor lebih banyak. Semakin banyak sebuah tim memasukkan bola ke dalam keranjang, semakin tinggi pula skor (poin) tim tersebut. Agar tujuan untuk mencetak poin tercapai, maka diperlukan pola penyerangan yang terkoordinir.
1. Pola Penyerangan Dalam Bola Basket
Pola penyerangan sebuah tim harus bisa menerobos daerah pertahanan lawan untuk kemudian menembakkan (shooting) bola ke arah keranjang lawan. Pola penyerangan yang sering dilakukan dalam bola basket dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu serangan lapangan penuh dan serangan separuh lapangan.
a. Serangan Lapangan Penuh
 Tujuan utama serangan ini adalah untuk mencetak poin dengan cepat dan mudah sebelum lawan mempersiapkan sistem pertahanan yang baik. Agar strategi ini berhasil maka setiap pemain harus pandai mencari peluang untuk mencetak angka dengan cepat serta menguasai dasar permainan bola basket.
Berikut ini teknik dasar yang harus dikuasai pemain basket untuk melakukan penyerangan.
  1. Penguasaan bola
  2. Mengumpan
  3. Menyerang ring basket lawan
  4. Mengisi area
  5. Melakukan tembakan
Serangan lapangan penuh ditempuh dengan cara mengikuti langkah-langkah berikut ini.
  1. Hal pertama yang dilakukan adalah menguasai bola.
    Penguasaan bola ditempuh melalui berbagai cara, yaitu melakukan  rebound, mencuri bola, melakukan blocking, membuat perpindahan bola melalui serangan, serta menguasai bola setelah tim lawan mencetak poin.
  2. Bola yang telah dikuasai segera diumpan ke depan. Mengumpan bola dilakukan dengan serangan balik cepat, bukan mendribble.
  3. Tim penyerang segera menuju ke ring basket lawan, sebelum lawan kembali ke posisinya bertahan.
  4. Posisi pemain penyerang menyebar di berbagai area lapangan. Hal ini dilakukan untuk merusak konsentrasi penjagaan para pemain bertahan, karena seorang pemain bertahan tidak mungkin menghadang beberapa penyerang dalam waktu bersamaan.
  5. Pemain penyerang yang tidak melakukan tembakan segera mencari posisi di bawah ring agar berpeluang memperoleh offensive rebound dan berkesempatan melakukan tembakan kedua.
b. Serangan Separuh Lapangan
Pola penyerangan ini bertujuan untuk menghasilkan peluang tembakan sebanyak mungkin. Agar berhasil menerapkan pola ini diperlukan kesabaran, ketekunan, dan disiplin, serta penerapan cara
membayangi, memotong, dan mengumpan yang tepat. Berikut ini hal-hal yang perlu diperhatikan dalam serangan separuh lapangan.
  1. Hanya seorang pemain penyerang yang menguasai bola.
  2. Keempat pemain lain yang tidak menguasai bola harus aktif dan bekerja sama sebagai sebuah tim penyerang.
  3. Para pemain tersebut harus membangun pertahanan dengan menentukan cara membayangi yang benar, memotong pada saat yang tepat, dan membantu rekan setimnya untuk mencari posisi sedekat mungkin dengan ring basket.
c. Dasar-dasar Pola Penyerangan Permainan Bola Basket
Salah satu faktor adalah kualitas pemain yang dimiliki tim. Tim dengan skill individu di atas rata-rata, di berbagai lini permainan, sangat mendukung keberhasilan penyerangan. Untuk melakukan penyerangan perlu diketahui dasar-dasar pokok pola penyerangan berikut ini.
  1. Ada seorang pengatur serangan
    Pengatur serangan harus memiliki daya observasi yang baik. Pemain ini harus jeli melihat keadaan dan posisi rekan tim dan lawannya. Selain itu, harus pandai membaca situasi dan kondisi permainan.
  2. Ada seorang pengaman
    Pengaman bertugas menjaga daerah pertahanannya dari serangan lawan yang tiba-tiba. Semua pemain harus memiliki kemampuan bertahan yang baik. Ciri-ciri seorang pemain bertahan yang baik meliputi keagresifan, kemantapan, rasa percaya diri, kecepatan, keseimbangan tubuh, pemanfaatan tangan dan lengan yang efektif, visi, komunikasi, semangat, dan kebugaran badan.
  3. Ada penembak
    Seorang penembak memiliki tugas utama mencetak skor. Tidak hanya seorang pemain saja sebagai penembak. Beberapa pemain baik secara bersamaan atau bergelombang juga dapat berperan sebagai penembak.
  4. Ada peng-cover
    Pengcover daerah diperlukan jika tembakan yang dilakukan gagal.
d. Pedoman Membuat Pola Permainan Bola basket
Pola penyerangan terhadap daerah pertahanan lawan dibuat dengan mengikuti pedoman-pedoman berikut ini.
  1. Mengingat dasar-dasar umum membuat pola permainan basket.
  2. Membuat strategi memecah perhatian pemain bertahan lawan dalam menjaga penyerang.
  3. Ada pengatur yang mondar-mandir di bawah ring lawan.
  4. Mengubah strategi mengenai konsentrasi penyerangan.
  5. Memilih pemain yang memiliki kemampuan melakukan tembakan yang terarah, baik tembakan jarak dekat atau jarak jauh.
  6. Memilih pemain yang memiliki kemampuan mengoper bola dengan cepat.
e. Latihan Pola Serangan Cepat
Latihan serangan cepat harus disertakan dalam latihan bola basket. Bentuk latihan ini meliputi latihan teknik-teknik dasar permainan basket seperti rebound, dribbling (menggiring), mengoper, dan menembak (shooting). Berikut ini beberapa formasi dalam serangan cepat.
  1. 2 lawan 1
    Pada sistem serangan ini, dua orang penyerang menghadapi seorang pemain bertahan. Hal ini tentu saja mempersulit para pemain bertahan dalam menghadapi serangan yang akan menghasilkan angka dengan mudah. Berikut ini pelaksanaan pola 2 lawan 1.
a.     Penyerang dalam posisi menyebar di lapangan sambil maju menuju ke ring basket lawan.
b.    Seorang pemain yang bertahan berdiri di garis tembakan bebas di seberang lapangan.
c.     Pemain penyerang yang menguasai bola harus membaca gerak pemain bertahan ketika ia bergerak di lapangan. Selanjutnya, ia mengambil keputusan untuk melakukan umpan cepat dan tepat kepada pemain penyerang kedua atau melakukan dribble drive langsung ke ring basket untuk melakukan lay up.
d.    Setelah melakukan tembakan awal, kedua penyerang harus mendekati papan ring untuk mendapat offensive rebound jika tembakan tersebut gagal.
  1. 3 lawan 2
    Berikut ini pelaksanaan latihan formasi 3 lawan 2.
a.     Pelaksanaan sama seperti 2 lawan 1. Namun, dalam hal ini regu penyerang harus menghadapi dua pemain bertahan dari tim lawan (defender).
b.    Pemain tengah melakukan dribbling sambil maju, kemudian mengoper ke samping ketika disergap.
c.     Pemain sayap yang mendapat operan meneruskan bola pada pemain sayap yang satu lagi pada saat ia diserang oleh penjaga yang kedua.
d.    Jika tidak diserang, ia sendiri yang melakukan tembakan ke ring.
2. Perwasitan dalam Bola Basket
Pertandingan bola basket dipimpin oleh seorang wasit (referee) dan dua orang umpire. Mereka harus memimpin jalannya pertandingan sesuai peraturan resmi FIBA (Federation Internationale de Basketball) dan interpretasinya. Wasit dan umpire harus bersikap netral, adil, serta tidak memihak salah satu tim.
a. Perlengkapan Wasit Bola Basket
Selama menjalankan tugas, wasit dan umpire harus mengenakan seragam yang terdiri atas perlengkapan berikut ini.
  1. Kaos seragam dan celana panjang hitam
  2. Sepatu bola basket hitam dan kaos kaki hitam
  3. Peluit
b. Tugas dan Wewenang Wasit Bola Basket
Selama bertugas di lapangan, wasit memiliki tugas dan wewenang yang telah ditentukan oleh FIBA.
  1. Tugas dan Wewenang Umum
a.     Masing-masing petugas (wasit dan umpire) berwenang mengambil keputusan dalam batas-batas tugasnya, namun tidak berwenang untuk mengabaikan atau mempertanyakan keputusan yang dibuat oleh petugas yang lain.
b.    Dalam beberapa kasus, wasit mempunyai tugas, wewenang, dan tanggung jawab yang lebih besar. Contohnya sebelum pertandingan dimulai, pertandingan berakhir, waktu bermain, penilaian, atau ketika para petugas tidak sepakat mengenai dihitung atau tidaknya bola yang masuk.
c.     Petugas meniup peluitnya untuk menghentikan pertandingan dan memberi sinyal kepada pencatat waktu untuk menghentikan jam. Hal ini dilakukan ketika terjadi pelanggaran atau kesalahan.
d.    Memberikan petunjuk yang jelas bahwa bola masuk telah diberiangka, ketika pemain sukses melakukan lemparan bebas.
e.     Menunjukkan jumlah dan tipe kesalahan saat terjadi personal foul.
f.     Memberi petunjuk dengan jelas mengenai tindakan yang membuat bola menjadi mati, ketika suatu tim melakukan  throw-in. Selain itu, memberi arahan tindakan selanjutnya, kecuali jika dilanjutkan dengan  succesful goal atau awarded goal.
  1. Tugas dan Wewenang Khusus
a.     Menginspeksi dan menyetujui peralatan yang akan digunakan.
b.    Menetapkan jam permainan resmi, alat 24 detik, stopwatch, dan menghormati petugas meja.
c.     Memilih bola untuk pertandingan dari sedikitnya dua bola yang disediakan oleh tim tuan rumah.
d.    Tidak mengizinkan pemain mengenakan benda-benda yang dapat menyebabkan cedera.
e.     Memimpin jump ball untuk memulai babak pertama, dan lemparan ke dalam untuk memulai babak-babak lainnya.
f.     Berwenang menghentikan pertandingan jika diperlukan.
g.    Berwenang menentukan tim yang kalah dalam pertandingan jika menolak untuk bermain setelah diinstruksikan demikian, atau jika tim melakukan upaya agar pertandingan tidak dimainkan.
h.     Mempelajari dengan hati-hati lembar nilai pada akhir pertandingan atau kapan pun dirasa perlu.
i.      Membuat keputusan akhir kapan saja diperlukan atau ketika petugas tidak sepakat.
j.      Berwenang membuat keputusan tentang hal-hal yang tidak diatur secara spesifik di dalam peraturanperaturan ini.
c. Penempatan Wasit Bola Basket


Selama pertandingan berlangsung, umumnya dua petugas memposisikan diri berada di sisi kiri para pemain dan bola, dan bisa saling melihat secara diagonal. Setelah pertandingan berjalan, muncul istilah trail official dan lead official. Trail official adalah petugas yang mengambil posisi di belakang (dan ke kiri) bola, sedangkan lead official adalah petugas yang berada di depan. Setiap ada keputusan  foul, dua petugas tersebut bertukar posisi.
Dalam melakukan tugasnya, dua wasit (referee) menempatkan diri pada posisi terbaik sehingga dapat menilai pertandingan secara menyeluruh. Kedua petugas memiliki tanggung jawab yang berbeda tergantung pada posisi bola.
Trail official bertanggung jawab atas bola dan permainan di sekitar bola ketika bola berada di daerah 1, 2, 3, 5, dan 6. Sementara itu, lead official bertanggung jawab ketika bola berada di daerah 4, 5, dan area tembakan dua angka di bagian 6. Kedua petugas memiliki tanggung jawab yang sama di area 5 dan 6.
Selama pertandingan berlangsung, ketiga petugas menjaga posisinya sehingga terhubung satu sama lain sebagai segitiga besar.
Lead official (L) diposisikan di dekat garis akhir, biasanya di sisi mana bola berada (ball side). Centre official (C) diposisikan di sisi yang berlawanan dengan  ball side, dekat dengan garis perpanjangan garis lemparan bebas. Centre official bisa berada di kedua sisi lapangan, tergantung posisi bola berada. Trail official (T) adalah petugas yang diposisikan kira-kira 5 meter dari garis tengah dan sisi yang sama dengan lead official (ball side).
d. Prinsip Dasar Pengambilan Posisi
Selama bertugas di lapangan, posisi ketiga wasit berubah sesuai situasi pertandingan. Berikut ini prinsip pengambilan posisi wasit di lapangan.

  1. Rotasi
    Berikut ini terjadinya rotasi wasit.
a.     Dengan melihat posisi bola, maka lead official bergerak ke ball side.
b.    Ketika lead official bergerak dari satu sisi keranjang ke sisi lainnya, petugas yang berada di ball side bergerak ke posisi trail. Sementara itu, petugas lainnya berada di posisi yang berlawanan dengan posisi centre.
  1. Transisi
    Berikut ini proses transisi wasit.
a.     Ketika arah permainan berubah, trail official bergerak ke posisi lead official.
b.    Centre official bergerak ke posisi tengah baru.
c.     Lead official menjadi trail baru..


CRAZY BASKETBALL TRICK SHOTS